KALABAHI- Setiap
daerah mempunyai representasi yang dapat menunjukan identitas suatu daerah itu
sendiri. Sebut saja warna kulit, Bahasa (dialek), bentuk ukiran,
peninggalan-peninggalan dan masih banyak lainnya.
Apa yang ada
dipikiran anda ketika mendengar, melihat atau bahkan membaca tentang Moko,
Kenari, jagung titik, Rumah gudang dan kue rambut? Pertama mungkin yang ada
dibenak anda yang perna mengetahuinya adalah Pulau Alor.
Yah, pulau Alor.
Itulah beberapa dari sekian banyak bentuk representasi yang bisah disebutkan
sebai identitas Pulau atau orang Alor.
Pulau Alor sendiri
terletak di Kepulauan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang juga adalah
sebuah Kabupaten.
Dengan beragam budaya
dan bahasa serta keramahannya, membuat banyak yang terhipnotis dan tidak
membuang-buang waktu untuk bergegas kesana. Salah satunya adalah Kawana Kaw.
Wanita berkebangsaan
Brazil ini sejak bulan Agustus lalu datang bersama sahabatnya Lea Jasmani dari
Jerman. Sejak itu dia merasa bahwa pulau alor adalah Pulau Magic.
Menurutnya semua yang
dibayangkan bahwa pulau yang belum dia ketahui latar belakangnya ini adalah
sesuatu yang menyeramkan. Namun ternyata itu salah.
“Semua itu salah. Alor memang pulau Magic buat saya
dan Lea. Semua yang sudah kami duga akan sulit ternyata sangat gampang. Kami
diterima dengan baik, kami diberi penginapan dan kami diberi makan” katanya.
Lea Jasmani sahabatnya itu membenarkan pernyataan
Kawana. Sebab mereka benar-benar mendapatkan keluarga baru di Alor. Tepatnya di
Perkampungan Adat Takpala, mereka disambut dengan baik dan menginap hampir
selama dua minggu.
“sangat sulit buat kami untuk pergi meninggalkan
kelurga Abui di Takpala. Kami tidak tahu harus membalas dengan apa” percik
Kawana
“Walaupun tidak bisah berbahsa indonesia, kami tetap
berkomunkasih dengan baik. Lebih menyentu hati adalah ketika Lea sakit, Dia
demam. Tapi dia selalu diurus dengan baik” Imbuh Kawana
Mereka pun berjanji akan akan tatto dibagian anggota
tubuhnya rumah gudang, Lingkaran seperti mesba dan makna dalam bahasa daerah
Abui. Itu merupakan hanyalah sebuah imajinasi representasi dari Perjalanannya
di Indonesia.
Tentu saja, hal itu ditepati Kawana. Lihat saja tatto
pada lengan kirinya. Ada gambar Rumah gudang, Gambar lingkaran dan tuliasan
dalam Bahasa Daerah Abui “Fala Nuku Tomi nuku” yang artinya Satu Rumah, Satu
Hati.
Apa yang kemudian dibenak anda setelah melihat sebua
representasi dari kawana kaw dalam perjalanannya di Indonesia?. Jawaban Lea
Jasmani adalah karena kita adalah satu keluarga, Satu rumah dan satu hati.**( www.zonalinenews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar