Rabu, 09 Mei 2018

LESTARIKAN BAHASA DAERAH, INI PESAN ORANGTUA ABUI DI KUPANG

Foto: Matias Malaimakani (Tengah), Tertius Atalani (Kiri), & Danil (Kanan)
TEROPONGDANIL-Kupang- Melestarikan bahasa daerah merupakan kesadaran yang perlu diapresiasi. Itu disampaikan orangtua Alor, Matias Malaimakani saat ditemui peserta workshop internasional dalam pendokumentasian bahasa daerah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 9 Mei 2018.

"melestarikan bahasa daerah itu merupakan kesadaran yang perlu diapresiasi"

Lebih jelas, dirinya menegaskan, generasi muda harus jadi ujung tombak agar bahasa daerah tidak punah

"anak muda itu harus jadi ujung tombak agar bahasa daerah tidak punah" tegas pensiunan guru ini

Dia pun memberi contoh, "anak saya Abraham dan Maria itu kalau di rumah, kami (dengan istrinya, Naomi Padakari) bicara pake bahasa Abui. Akhirnya mereka bisa"

Dibenarkan pensiunan kejaksaan tinggi negeri kupang, Tertius Atalani bahwa di rumah, kedua anak itu sering gunakan bahasa daerah (Abui) dengan kedua orangtuanya (Matias & Naomi).
Foto: Mama Herlofina Kalmata saat didokumentasi oleh Omi (Peserta)
Selain itu, bersama orangtua abui lainnya, Herlofina Kalmata dan Markus Melang berterima kasih kepada penyelenggara Workshop yang melirik bahasa daerah mereka (Abui). 
Foto: Bpk Markus Melang saat didokumentasi oleh Fivi (Peserta)
Perlu diketahui bahwa ada 7 group yang dibagi dalam penelitian lapangan, masing-masing 1. Rote (Tii), 2. Rote (Lole), 3. Amarasi (Nekmese), 4. Amarasi (Buraen), 5. Helong (Bolok), 6. Oesao (Termanu) dan 7. Abui (Kupang).
(Foto: Peneliti Lapangan group 7, Danil,  Nisa, Omi,  Leah, Fivi) 
Note: Kenali lebih dekat Kegiatan Workshop dibawa ini๐Ÿ‘‡

1. Foto di lapangan yang bisa dilihat:๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡
2. Foto saat pembekalan yang bisa dilihat๐Ÿ‘‡



Tidak ada komentar:

Posting Komentar