Sabtu, 30 Desember 2017

PENASARAN, DELA NITSAE: AKHIRNYA BISA SAMPAI DI TAKPALA

Dela Nitsae dengan busana adat Takpala
Teropongdanil-Kalabahi- Kampung adat takpala nampaknya membuat wanita asal timor tengah utara (TTU), satu ini penasaran. Pasalnya sudah sejak lama dia hanya lihat lewat medsos, "akhirnya bisa sampai sampai di takpala"

Sejak 2010, dia sudah sering melihat kampung takpala dan hari ini menjadi sejarah dalam hidupnya. 

"saya juga tidak sangka hari ini bisa ke takpala. Kebetulan saya kenal Yober Tombang, makanya datang disini sekarang" terang alumni Undana kupang 2015 itu

Sabtu, 30 desember 2017 sore, saat berkunjung, Wanita kelahiran Kefa, 7 april 1992 itu menambahkan, suasana dikampung sangat membuat dirinya betah sebab masi tradisional. 

"pantas saja orang ramai ke takpala karena rumah-rumah adat dan suasananya yang masih sangat tradisional. Apalagi pakaian adat disini sangat keren, dilengkapi aksesorisnya" terang Dela
Dela Nitsae dan Sela Loban
"saya sangat bersyukur karena berteman baik juga dengan Sela Loban yang menemani ke takpala. Berharap bisa ke takpala lagi" tutupnya **(DanilTakpala)

Kamis, 28 Desember 2017

IWAN: TAKPALA DALAM GAMBAR

Pakaian Adat, Suku Abui, Takpala (Iwan Nampira)
Teropongdanil-Takpala- Bentuk kecintaan terhadap budaya daerah di kampung adat Takpala, Iwan Nampira abadikan itu dalam bentuk gambar.

"Takpala dalam gambar itu karena kita cinta budaya daerah disini. Pakaian adatnya juga bagus dan jadi model buat orang luar"
Tarian Cakalele


Minggu, 24 Desember 2017

PRODUK SENDIRI, JENIS SEPATU BALUTAN MOTIF TIMOR

Balutan motif Timor (Ci Nomleni)
Teropongdanil-Niki-niki- Bentuk kecintaan terhadap motif daerah sendiri, Noci Nomleni yang biasa disapa Ci ini, mampu membuat produk sendiri dengan balutan khas Timor. Hal itu terjadi berdasarkan pengalaman yang ia peroleh dari lingkungan sekitar. Selain tenun ikat, (lihat disinihttp://teropongdanil.blogspot.co.id), dia juga hasilkan sepatu dan tas (lihat gambar).

Yang berminat dengan ragam balutan itu, silahkan menghubungi alamat dibawa iniπŸ‘‡
Imel norcinomleni557@gmail.com
WA:085337579718. **(DanilTakpala)πŸ‘‡





CAHAYA NATAL, NORCI: BUKAN SOAL POHON DAN LILIN

(Norci Nomleni: Damai Natal Beserta Kita Sekalian)
Teropongdanil- Via messenger (24/12), malam, Norci Nomleni berpesan kepeda setiap insan yang merayakan natal. Dirinya sebut, natal bukan hanya soal pohon, lilin maupun kado melainkan soal cahaya Yesus.

"Natal bukan hanya soal Pohon. Natal juga bukan hanya lilin atau pun kado (bingkisan natal). Natal itu adalah soal cahaya. Cahaya yang datang melalaui Yesus" terang wanita asal Niki-niki itu.

Ditambahkannya, Cahaya itu (Yesus), untuk membawa perubahan hidup bagi kita melalui sikap hidup yang benar dihadapan Tuhan.

Selain itu, dirinya mengajak, "mari mengasihi dan mengampuni, seperti kata-kata yang menunjukan kualitas dirimu" imbuhnya. **(DanilTakpala)

SONGSONG NATAL, TIDAK HARUS MEWAH

Yesus tidak boleh lahir dikandang hati yang kotor (Danil)
Teropongdanil- Kadang kita dihadapakan dengan berbagai obsesi saat menyongsong natal. Berbagai persiapan dilakukan untuk memeriahkan momen itu. Pakaian baru, bibir merah, dekorasi yang mahal dan kemewahan lainnya. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita sudah benar-benar siap melahirkan Yesus dalam hati?

Tidak seharusnya terobsesi dengan kemewahan itu. Yesus butuh tempat yang layak dihati setiap insan. Dia tidak boleh hadir dalam kandang hati yang kotor. Jika 2000 tahun lalu dunia mencatat namaNya di kandang hina, biarkan untuk saat ini Dia berdiam di hati yang bersih dan siap.

Makna natal bagi umat kristiani sedunia, dimana untuk mengenang kembali kelahiran Yesus Putra Allah yang telah membebaskan umat manusia dari belenggu dosa. Biasanya kenangan itu ditandai dengan minggu-minggu adventus (empat minggu).

Selama itu, kita sekalian diajak untuk merenung akan hadirnya Raja Damai dalam setiap hati. Dia yang lahir dan tinggal didalam setiap umat, akan dirayakan setelah minggu adventus berakhir. Namun bukan berarti tidak lebih awal. Itu tergantung setiap pribadi maupun kelompok yang siap. 

Semoga, damai natal tetap tinggal dalam setiap hati dan menjadi berkat untuk saling mengampuni. Semua yang buruk itu akan dibawa pergi oleh tahun 2017 dan memulai hal baru di tahun 2018 nanti. (*)

MALAM INI, UMAT KATOLIK SEDUNIA RAYAKAN NATAL

Kondisi dari luar gereja, malam natal (Kuasi Paroki St. Andreas Lasiana)
Teropongdanil-Kupang- Setelah masa adventus yang jatuh pada hari ini, minggu 24 Desember 2017 (minggu ke empat), sudah menjadi tradisi umat katolik sedunia untuk rakayan perayaan Natal.

Seperti yang terlihat, sedang berlangsung perayaan malam natal di Kuasi Paroki Santo Andreas Lasiana, Kupang NTT. Perayaan itu dipimpin oleh, Rm. Louis Monteiro.

Sampai berita ini ditayangkan, perayaan misa masih berlangsung. Perlu diketahui bahwa misa natal fajar besok tepat pukul 19.00, Wita. 

(DanilTakpala)

Sabtu, 23 Desember 2017

KENALKAN KEARIFAN LOKAL, BRIPDA INRIYANI AJAK ANAK MUDA SEKARANG

(Bripda Inriyani Agatha Danna Blegur, A.Md.Keb)
Teropongdanil-Kupang- Polwan berdarah Alor, kelahiran ibu kota prov NTT, 6 November 1992 yang kini bertugas di RS Bayangkara, kupang ini mengajak anak muda sekarang untuk tidak bosan-bosan memperkenalkan kearifan lokal lewat medsos.

"Saya mengajak anak muda zaman sekarang, jangan perna bosan memperkenalkan kearifan lokal lewat medsos. Pokonya Alor terbaik. I Love Alor" terang Bripda Inriyani Agatha Danna Blegur.

Baca Selengkapnya...!πŸ‘‡
https://teropongdanil.blogspot.co.id/2017/12/bripda-inriyani-blegur-tenun-ikat


**(DanilTakpala)






ALASAN CINTA RAJUTAN TTS, NORCI NOMLENI POPULERKAN TENUN IKAT

Tenun ikat Boti & Fatulopo, TTS (Norci Nomleni)
Wanita pecandu tenun ikat satu ini, datang dari daratang timor tepatnya di kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS). Beralasan cinta, dia populerkan rajutan itu via akun facebooknya-(Fb).

"Beta (saya) cinta tenun ikat rajutan daerah sendiri makanya populerkan itu di akun FB. Yang dipakai itu dari suku Boti sama Fatulopo" terang wanita yang berakun Fb, Ci Nomleni ini. 
Via messenger (23/12), Si cantik kelahiran Niki-niki, 18 Agustus 1993 itu sebut, selain cinta, dia juga ingin tunjukan rajutan TTS khusus suku Boti dan Fatulopo yang tidak kalah jauh dengan daerah-daerah lain. 

"pengen kasih tunjuk kalau rajutan TTS khususnya Boti dan Fatulopo itu tdak kalah jauh dengan tenunan-tenunan daerah lain" Imbuh Norci
Perlu diketahui bahwa sejak kuliah, dia sudah tertarik dengan pakian adat. kemudian belajar untuk memodifikasi sarung atau selimut menjadi pakaian yang bisa dipakai  untuk gereja maupun di acara (pesta).

Bagi Norci, dasar budaya itu memiliki nilai yang sangat tinggi dan perlu di junjung tinggi "dilihat dari sudut pandng agama budaya itu adalah sebuah Anugerah yang dititip oleh Tuhan" perciknya
Pesan untuk para penenun, dia berharap tetap ciptakan sesuatu yang berguna untuk kebutuhan manusia. Diambil contoh mengaplikasikan budaya disana (Boti dan Fatulopo) dengan benar. 

"Saya coba mengaplikasikan budaya disana untuk menjadikan sebuah tenunan. Tidak menghilangkan nilai pakaian adatnya. Saya juga memahami suatu budaya itu dengan hati. Seperti yang terlihat di postingan FB. Budaya itu memang indah" tutupnya. 
Yang berminat dengan motif Timor, khusus Boti dan Fatulopo, silahkan menghubungi alamat dibawa ini, dia adalah adminnya.πŸ‘‡
Imel norcinomleni557@gmail.com
WA: 085337579718

**(DanilTakpala)

RING TINJU SUPER FIGHT, JADI KADO ULANG TAHUN MAUFANI

Alpius Maufani dan Para Pendukung Setia (Helmy)
Teropongdanil-JKT- Ring tinju super fight ahir tahun 2017 nampakanya jadi kado ulang tahun putra daerah kelahirang, Mabu, Alor NTT, 23 desember 1995 itu. “Hari ini saya ulang tahun dan kemenangan ini merupakan kedo berharga buat saya”

Itulah ucapan putra daerah yang bernama Alpius Maufani. Gor audotorium otista JKT timur menjadi saksi tinju malam itu.  Omi Papua harus mengakui keunggulan Alpius kerena dirinya menyerah di detik-detik ronde 1.

Kemenangan TKO ini pun selain kado Ulang tahun yang jatuh pada hari ini, 23 desember 2017, Alpius berharap bisa menjadi petinju yang hebat sepeti Iack Junior Letidena maupun Andi Letding.
Alpius, Isack dan Andi
“semga saya bisa jadi petinju kebanggan orang alor secara umum dan khususnya harumkan nama suku abui, gunung besar” kutip via Messenger, (23/12), sore.

Anak asuhan Titus DS di Dirgantara Bc Yogyakarta ini akan tetap fokus berlatih agar mimpinya bisa tercapai. Untuk sementara belum dia pastikan siapa lawannya, yang jelas dia ingin berhadapan dengan petinju senior.

“Kedepannya saya ingin menghadapi petinju yang lebih berpengalaman (senior) untuk bisa menguji kemampuan selain itu meraih gelar juara” terang Alpius

Perlu diketahui bahwa pertandingan malam kemarin (21/12), dia tampil sebagai partai tambahan dikejuaraan Nasional antara Dominggus Nenokeba vs Dedi Saputra (12 ronde). **(DanilTakpala)

Jumat, 22 Desember 2017

PERKUAT IDENTITAS NASIONAL, OUWPOLY: ITU LEWAT PELESTARIAN BUDAYA DAERAH

Alberth Ouwpoly, Kepala dinas pendidikan kabupaten Alor (kanan, mengenakan busana adat suku Kabola) Camat ATU, Simon Atalo dan Kawana Borboza (Kiri dan tengah, mengenakan busana adat Suku Abui, Takpala)   
Teropongdanil-Kalabahi- Dalam rangka memperkuatkan identitas nasiona, kepala dinas pendidikan kabupaten Alor, Alberth Ouwpoly, menyebutkan peran penting adalah lewat pelestarian budaya daerah.
“Dalam dimensi pembanguan kebudayaan nasional indonesia adalah pengembangan dan pelestarian budaya daerah yang bertujuan untuk penguatan identitas nasional dan pencapaian tujuan bagasa”
Dirinya juga memberikan pemahaman terhadap pernyataannya, bahwan salah satu dari  7 unsur kebudaya itu bahasa. “A.L.Krober mengatakan bahwa salah satu dari 7 unsur kebudayaan adalah bahasa”
Ouwpoly pun menjelaskan hakekat dan peran budaya daeah dalam dunia global. Dijelaskan bahwa “terletak hakikat dan peran budaya daerah bagi; 1.Pencapaian tujuan pembangunan nasional. 2.Penguatan identitas bangsa, serta 3.Pelestarian budaya daerah dan nasional”
Perspektif dinamika kehidupan masyarakat global yang ditandai degan percepatan kemajuan iptek dan teknologi komunikasi sebaga identitas intersksi masyarakat itu sendiri, bagi Ouwpoly, “budaya daerah dan nasional menjadi salah satu ikon bagsa dan daerah”
Itu dikarenakan, tidak saja turut menentukan dinamika interaksi masyarakat global. Akan tetapi menjadi "brending/merek" yang memiliki nilau jual tinggi dan dicari oleh masyarakat  global itu sendiri untuk dinikmati.
Kadis Pend Kab Alor (Alberth Ouwpoly) 
Karena itu, secara pribadi Ouwpoly menegaskan harus ada action nyata untuk memperkuat dan melestariaknan budaya daerah dalam kebijakan pembanguan daerah dan kegiatan konkrit masyarakat.
“bagi saya harus ada action nyata untuk memperkuat dan melestarikan budaya daerah dalam kebijakan pembangunan daerah dan kegiatan konkrit masyarakat” tegasnya
Ditambahkan, konsep gerakan “Beck to cultur and beack to nature” harus menjadi fokus pelestarian dan promosi daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah dan pelestarian identitas daerah itu sendiri.
Dipertegas Ouwply sebelum menutup via messenger (23/12), dia sebut, Indonesia dikenal karena kebudayanya yang unik dan bernilai ekonomi. Bali dan Jogya dikenal dunia karena budaya dan unsur-unsurnya yang dirawat dan dikelola sebagai ikon wisata.

“Dengan demikian, saya harus katakan; Alor harus dibangun dari pintu masuk yang adalah pariwisata berbasis budaya” terang Ouwpoly **(DanilTakpala)

Rabu, 20 Desember 2017

BAHASA ABUI, ALLAH SALA DALAM ILMU BAHASA

Fala Nuku Tomi Nuku (Satu Rumah Karna Kita Satu Hati)
Teropongdanil- Meskipun diketahui, Pulau Alor, NTT memiliki ragam bahasa, namun secara ilmu bahasa perlu dipertanggung jawabkan ketika mengeluargan kata-kata didepan umum, kemudia menjadi konsumsi publik. Tentunya itu akan menimbulka banyak pertanyaan dari sudut pandang yang berbeda. Berikut ini, mari kita lihat Ilmu bahasa dari salah satu dialek bahasa Abui yang kini viral di medsos yakni "ALLAH SALA".

Ilmu bentuk kata disebut sebagai morfologi. Itu adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Artinya morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata seperti ALLAH SALA dalam lingkup Bahasa Abui, Alor NTT

Namaun setelah memahami bentuk kata, tidak lupa untuk mengetahui istilah morfem. Artinya adalah bentuk terkecil yang dapat membedaka makna dan atau mempunyai makna dalam satu gramatilal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 461), gramatikal diartikan sesuai dengan tata bahasa.

Itu kalimat yang makna katanya berubah-ubah karena mengalami proses pengimbuhan, pengulangan ataupun pemajemukan yang disesuaikan menurut tata bahasa serta terikat dengan konteks pemakainya.

Dalam Bahasa Abui, Sebuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa, itu terdiri dari beberapa kata. 1. Duo/Adu (tergantung dilek mana) 2. Lahatala (tergantung dalek mana) 
3. Aisala/Asala/Alahsala dan juga bisa berupa seperti: Aisalah/Asalah/Alahsalah (tidak terbatas, sesuai ucapan dari daerah itu dan dikaji sesuai sistem bunyi atau fonologi).

Dialek adalah gaya bahasa dalam ucapan. Itu berubah karena pergeseran kawin-mawin. Atau bisa dari transfernisasi (ucapan dalam konteks fonologi) orangtua yang giginya ompong berbicara kepada generasi muda dan seterusnya. (itu kemungkinan yang terjadi sehingga kita punyak banyak dialek) 

Kita tinggalkan itu dan fokus pada ALLAH SALA. dalam penulis sebuah bahasa tentunya tidak luput dari gramatikal (baca diatas), dalam gramatilal itu dari morfem terkecil yang akan membentuk sebua kata yang kita sebut morfologi atau ilmu bentuk kata. 

Perlu diketahui bahwa, ada morfem terikat dan morfem bebas. Artinya yang terikat tidak bisa berdiri sendiri. Contoh: Allah dan Sala atau Laha dan Tala. Ini tidak bisa berdiri sendiri. Morfem terkecil adalah Allah, Sala, Laha dan Tala. Dan untuk membentuk sebua kata, dibutuhkan morfem lain seperti Allah + Sala = Allahsala. Juga Laha + tala = Lahatala. 

Maka untuk penjelasan sebua Frasa itu dibutuhkan Morfem-morfem. Frasa adalah sebuah makna linguistik. Lebih tepatnya, frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. (cek di Wikipedia) Contoh (Allahsala Dai Popa Mia).

Sekarang kita lihat morfem bebas atau bisa berdiri sensidi. Ambil contoh (Popamia) dan (Taramiti Tominuku). Morfem terkecil adalah :
Popa = ada di kita/dikita
Mia = keterangan waktu (disini, disana dan dimana-mana) 
Tara = Beda (Agama, suku, ras dll) 
Miti =  Duduk/Kedudukan (Status Sosial)
Tomi = Hati/dalam hati
Nuku = Satu.

Jelas bahwa pada konteks bahasa Abui ini, mereka dapat berdiri sendiri. Karena dari setiap Morfem atau frasa tidak harus berdiri sendiri. Makanyang diambil berdasarkan paradikma ini untuk Sebuah Frasa adalah (Allahsala Dai Popa Mia). Salain tidak mengurangi makna suku kata dalam penulisan, namun dobel (LL) itu bisa dikaji juga deng terori fonolgi atau sistim bunyi.

Sedangkan (Tara Miti Tomi Nuku), masing-masing orang alor, Khusus abui tau makananya sebagai semboyan pemersatu keragaman di Pulau kenari. (ini juga morfem bebas jadi tidak harus terikat seperti Taramiti Tominuku) 

Akhir kata:
Allahsala = Tuhan
Dai = Tetap (tidak kemana-mana) 
Popa = ada di kita/dikita/sama sama dengan kita
Mia = Keterangan waktu (disini, disana dan dimana-mana).

Dapat saya simpulan bahwa penyebutan ALLAH SALA (bahasa abui) tidak bisa diterima dalam perspektif bahasa baik ditinjau dari segi morfem maupun fonologi ALLAH SALAH tidak ditemukan dalam dialek suku abui manapun karena ketika dipisahkan menjadi dua suku kata akan mengalami pergeseran makna maupun struktur bahasa Abui.

Saya, DanilTakpala menyebutkan "Tuhan selalu bersama dengan kita, disini, disana dan dimanapun kita berada" 

Salam, Tara Miti Tomi Nuku

Selasa, 19 Desember 2017

BRIPDA INRIYANI BLEGUR: TENUN IKAT ALOR ITU KEREN

(Foto: Bripda Inriyani Blegur) 
Tenun ikat Alor, NTT hasil ulasan tangan lembut para mama yang kini viral dimedia sosoial (Medsos), membuat polwan cantik ini sebut, itu keren. Apalagi tenunannya dilengkapi dengan embel-embel.


Itu dikatakan Bripda Inriyani Agatha Danna Blegur, via instagram (19/12), saat dirinya berkunjung ke pulau kenari (24/9) lalu, dalam rangka supervisi poliklinik polres Alor. Dia pun tidak lupa menempatkan waktu ke kampung adat Takpala. 



"Saat bertugas ke Alor, saya tidak lupa ke kampung adat Takpala dan mengenakan busana adatnya. Tenun ikat Alor itu keren apalagi dihiasi dengan embel-embelnya (aksesoris)" terang Bripda Inriyani yang juga punya gelar, A.Md.Keb itu. 
Darah Alor, kelahiran kupang, 6 November 1992 yang kini berugas di RS. Bayangkara, Kupang ini menambahkan "saya mengajak anak muda sekarang, jangan perna bosan memperkenalkan kearifan lokal lewat medsos. Pokonya Alor terbaik. I Love Alor" imbuhnya. **(DanilTakpala)

Senin, 18 Desember 2017

WOW, INDRA WETANG PAMER TIGA MOTIF TENUN IKAT TERNATE

Motif Pulau Ternate, Alor NTT (Indra Wetang)
Teropongdanil-Kupang- Virus kebaikan dalam memperkenalkan tenun ikat Alor, NTT semakin viral. Itu datang dari para pegiat media sosial (Medsos). Kali ini, motif tenun ikat pulau Ternante, dipamerkan Indra Wetang lewat akun fecebook miliknya. 

Perempuan, begitulah sapaan dalam bahasa Alor melayu, kelahiran Ternate, 7 Oktober 1991 ini pada fotonya terdapat tiga motif dalam kain tenunan. Itu diantaranya, Penyu, Ikan dan Rusa. (lihat gambat diatas)

Via messenger (17/12), tampaknya dia benar-benar jatu cinta dengan tenun ikat daerah asalnya. " Saya ambil sendiri tenunan ini pas pulang Alor kemarin, (12/12). Saatnya kita anak muda jadi penggerak dalam promosi tenun ikat daerah. Sebab kalau bukan kita, siapa lagi? " terang Indra

"Manfaat dari memperkenalkan tenun ikat, selain itu kekayaan kita, inikan nanti orang mulai tertarik dan beli. Uangnyakan mama mereka bisa pake untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi sudah saya pamerkan di kawan-kawan mahasiswa disini (kupang)" imbuhnya. 

Mengingat apa yang perna disampaikan No Ayu pada akun facebooknya ketika dia mulai dicanduhi turban "Jangan sampai kita lupa filosofi dari menenun. Menenun benang-benang masa depan. Dengan menenun, para mama bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai berhasil”

**(DanilTakpala)

INI CARA NINI KAFOMAI CINTA NUSA KENARI

(Nona Nusa Kenari)
Teropongdanil-Kalabahi- Dia mulai mencintai Alor, Nusa Kenari lewat postingan foto di akun facebook dan instagram miliknya. Bukan foto biasa namun itu adalah identitas daerah. Terlihat jelas, dirinya memamerkan tenun ikat Alor. Ketika ditanya via instagram (17/12), dengan halus ia menjawab, "ini cara saya mencintai nusa kenari, kaka" kata wanita yang berakun facebook, Nini Ariani Kafomai ini
Foto: Tenun ikat Alor, NTT (Nini Kafomai)
Wanita kelahiran Atambua,  3 april 1995 itu pun menyebutkan " kain tenun ikat itu cantik,  saya suka sekali,  dan ini salah satu cara untuk melestarikan keragaman budaya kita"  imbuhnya 

**(DanilTakpala) πŸ‘‡πŸ‘‡



YOPUDARA: TETAP FOKUS DAN BERDOA

Musisi muda  berbakat asal Alor, NTT (Io Yopudara)
Teropongdanil- Musisi muda berbakat asal pulau seribu moko, Alor NTT, Imanuel Yopudara sebut, dirinya tetap fokus dan berdoa sehingga karirnya semakin hari lebih baik. Selain itu, dia juga berterima kasih kepada semua yang telah medukungnya sampai saat ini. 😍😍

"saya tetap fokus dan berdoa sehingga karir saya semakin baik tentunya tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada senior-senior, teman-teman serta Mario dan Andmesh yang oleh karenanya, saya dikenal" Terang pria yang disapa Io ini. 

Perlu diketahui bahwa, alumni UKAW, Kupang yang lahir 9 februari 1992 itu hampir setiap minggu, dia mendapatkan Job. itu semua dia sebut "Semua karena Tuhan Baik"


**(DanilTakpala)


SUKSES UNTUK MALAM INI

(Via Inbox, Apriana Pulamau)

DANIL: BUDAYA TUTUR DAN ZAMAN NOW

Fia Takpala (facebook Cherrly Padama)
Teropongdanil- Budaya tutur zaman dulu adalah kebiasaan yang telah diucapkan para orangtua dari mulut ke mulut dan hampir terus dipupuk. Itu seharusnya dirubah dan tidak boleh dipertahankan. Zaman Now adalah zaman dimana kita mengenal tulisan, tidak lagi hanya jadi pendengar setia. Tulis sebanyak-banyaknya sebelum terlambat. 

Perkembangan diera sekarang jika tidak diimbangi maka pergeseran akan mendahului setiap kita yang mau menunda-nunda. Apapun alasannya, jangan berhenti menulis. Sebab budaya tutur itu hanya akan jadi sebuah dongeng jika tidak disertai dengan tulisan. Tutur orang pertama akan bedah dengan orang kedua dan seterusnya. Jaman now sudah dimudahkan dengan Handphone dan alat perekam lain. 

Ini menjalar ke cerita sejarah. Tanyakan pada diri anda, apakah semua itu akan jadi dongeng?? Mari kita merekam, menyimak dan menulis untuk anak cucu yang akan datang. "Bahasa itu akan mati kalau tidak ada lagi penuturnya". Saya kemudian menerjemahkan, bagaimana dengan cerita sejarah? (reflektif).

Refleksi ini datang dari cerita yang mungkin dianggap hanya sebuah dongeng. Ini soal "Mon Mot". Itu adalah seekor ular yang menelan ratusan orang abui sekampung di Kabilelang. Kampung itu berada di desa Lembur Barat, kecamatan Alor Tengah Utara, Alor NTT. Lebih memperjelas dan menambah rasa penasaran, anda bisa buktikan itu dengan mendatangi langsung, Bpk Mansur Maata dan Yunus Yetifani dikampung Nurdin.

Yang ingin saya katakan adalah, kenapa sampai keturunan mereka yang dari kampung kabilelang itu tidak mempunyai keturun yang banyak?? (bisa cek sendiri). Jangan sampai cerita dikampung anda dibilang dongeng, sebab itu hanyalah budaya tutur. Mari perkuat itu dengan sebua cerita dalam tulisan.**(Danil) 

Note:
Cerita "Mon Mot" itu telah didokumentasikan oleh para mahasiswa/i dari Singapur: Rachel Siao Jia Yu (pengara dan editor), Frantisek Kratochvil (produser eksekutif), Dang Mai Trang (produser) Daniel Chong, Jason Ye, Shuan Neo (direktur fotografi dan juru kamera).
Abui Hanoting (Youtube) 

Minggu, 17 Desember 2017

DI PESAWAT SRIWIJAYA, JOSAFATH DUKA DAPAT KADO ISTIMEWA INI

Pesona Kearifan Lokal Bumi Nusa Kenari (Takpala) 
Teropongdanil- Seperti pada postingannya di "Alor Fans Group", komandan Josafath Duka, seperti mendapat kado istimewa, "bangga juga, begitu duduk dipesat Sriwijaya dan buka majalah ada gambar ini, tiga halam" kutip status facebook

Ketika dikonfirmasi via messenger (17/12) malam, setelah diposting,  dirinya mengakui kalau itu kado istimewa. Pasalnya, saat naik pesawat Nam Air tujuan Pontianak-Sintang, dirinya melihat gambar itu, sebanyak 3 halaman. 

Seperti yang dijelaskan pada komentarnya, "kalau naik pesawat Sriwijaya dan Nam Air, pasti ada majalah ini" itu tentang pesona kearifan lokal bumi nusa kenari.

Dalam foto-foto tersebut, itu adalah kampung tradisional Takpala yang terletak di Dusun II, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Alor NTT

(Danil)

Lebih jelsanya, lihat pada gambar ini (postingan akun facebook Josafath Duka) πŸ‘‡
 
 
 


SEMATA DAN PERMATA KUPANG, RAYAKAN NATAL BERSAMA

(Ibadah Natal)
Teropongdanil-Kupang- Keluarga besar, Serikat Mahasiswa Tanglapui, Taruamang, Kailesa, Tarabei (SEMATA) dan Persatuan Mahasiswa Alor Timur Laut (PERMATA) di kupang, rayakan natal bersama, malam ini minggu, 17 desember 2017.

Ibadah tersebut dipimpin vikaris muda, Patriks Koba, S.Th. Dalam renungannya, dirinya menghimbau untuk terus menjaga perdamaian, cinta kasih dan menjadi terang diantara dua organisasi besar satu atap maupun sesama yang lain. 

"kita sekalian yang dikasihi Tuhan, malam ini Juruselamat telah lahir dalam hati kita. Untuk itu, saatnya kita wujudkan dalam perdamaian, cinta kasih dan jadi terang dalam dua organisasi, SEMATA dan PERMATA maupun sesama yang lain" kutip renungan singak Patriks. 

Usai ibadah, kebersamaan itu diabadikan dengan foto bersama dan santap malam. Bukan hanya itu namun diwujudkan dalam momen natal, itu mereka padukan dalam susunan batu yang erat, dihiasi lapu berkilauan sebagai pohon natal tanda persatuan dua organisasi seatap ini.

**(Danil) 
(Foto Bersama)
(Erat dan kuat, susunan batu tanda persatuan)