Jumat, 22 Desember 2017

PERKUAT IDENTITAS NASIONAL, OUWPOLY: ITU LEWAT PELESTARIAN BUDAYA DAERAH

Alberth Ouwpoly, Kepala dinas pendidikan kabupaten Alor (kanan, mengenakan busana adat suku Kabola) Camat ATU, Simon Atalo dan Kawana Borboza (Kiri dan tengah, mengenakan busana adat Suku Abui, Takpala)   
Teropongdanil-Kalabahi- Dalam rangka memperkuatkan identitas nasiona, kepala dinas pendidikan kabupaten Alor, Alberth Ouwpoly, menyebutkan peran penting adalah lewat pelestarian budaya daerah.
“Dalam dimensi pembanguan kebudayaan nasional indonesia adalah pengembangan dan pelestarian budaya daerah yang bertujuan untuk penguatan identitas nasional dan pencapaian tujuan bagasa”
Dirinya juga memberikan pemahaman terhadap pernyataannya, bahwan salah satu dari  7 unsur kebudaya itu bahasa. “A.L.Krober mengatakan bahwa salah satu dari 7 unsur kebudayaan adalah bahasa”
Ouwpoly pun menjelaskan hakekat dan peran budaya daeah dalam dunia global. Dijelaskan bahwa “terletak hakikat dan peran budaya daerah bagi; 1.Pencapaian tujuan pembangunan nasional. 2.Penguatan identitas bangsa, serta 3.Pelestarian budaya daerah dan nasional”
Perspektif dinamika kehidupan masyarakat global yang ditandai degan percepatan kemajuan iptek dan teknologi komunikasi sebaga identitas intersksi masyarakat itu sendiri, bagi Ouwpoly, “budaya daerah dan nasional menjadi salah satu ikon bagsa dan daerah”
Itu dikarenakan, tidak saja turut menentukan dinamika interaksi masyarakat global. Akan tetapi menjadi "brending/merek" yang memiliki nilau jual tinggi dan dicari oleh masyarakat  global itu sendiri untuk dinikmati.
Kadis Pend Kab Alor (Alberth Ouwpoly) 
Karena itu, secara pribadi Ouwpoly menegaskan harus ada action nyata untuk memperkuat dan melestariaknan budaya daerah dalam kebijakan pembanguan daerah dan kegiatan konkrit masyarakat.
“bagi saya harus ada action nyata untuk memperkuat dan melestarikan budaya daerah dalam kebijakan pembangunan daerah dan kegiatan konkrit masyarakat” tegasnya
Ditambahkan, konsep gerakan “Beck to cultur and beack to nature” harus menjadi fokus pelestarian dan promosi daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah dan pelestarian identitas daerah itu sendiri.
Dipertegas Ouwply sebelum menutup via messenger (23/12), dia sebut, Indonesia dikenal karena kebudayanya yang unik dan bernilai ekonomi. Bali dan Jogya dikenal dunia karena budaya dan unsur-unsurnya yang dirawat dan dikelola sebagai ikon wisata.

“Dengan demikian, saya harus katakan; Alor harus dibangun dari pintu masuk yang adalah pariwisata berbasis budaya” terang Ouwpoly **(DanilTakpala)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar