Jumat, 08 Desember 2017

WANITA PECANDU TURBAN, ITU JULUKAN UNTUK "DIA"

Foto: No Ayu dengan turban balutan motif daerah
KALABAHI-Sebagai generasi muda Alor, masing-masing kita punya cara untuk mempopulerkan dan melestarikan kekayaan budaya, adat istiadat, dalam hal ini melestarikan peninggalan leluhur. Ada yang hanya melakukannya dengan biasa-biasa saja, namun ada yang jadi pecandu. Sama halnya dengan Wanita berakun facebook, No Ayu. Dia dengan caranya sendiri melestarikan tenun ikat.

Novita Ayu Oilsana, itulah nama wanita pecandu turban yang dimaksud. Wanita kelahiran kalabahi,27 april 1993 ini sejak 3 tahun terakhir, terlihat selalu memakai turban dalam perjalanannya keman-mana. Baik itu perjalan mempromisikan objek wisata bersama rekannya Michel “Vj Mike” Dakahamapu, maupun disetiap acara.

“Awalnya hanya sekedar gaya-gayaan saja untuk mempercantik koleksi foto-foto, eh malah sekarang menjadi candu. Sama seperti atribut kenegaraan yang ketika tidak digunakan itu terasa ada yang kurang dan belum lengkap” seperti yang dikutip pada kronologi akun facebooknya.

Dalam misi memperkenalkan tenun ikat Alor, itu yang menjadi alasan No Ayu menjadikan tenun ikat sebagai turban dalam perjalanan kemana-kemana.

Dia pun beranggapan bahwa minat pembeli tenun ikat khas Alor semakin meningkat sehingga para penenun harus bekerja keras siang malam untuk melayani pesanan.

Semenjak wanita asal suku Kabola, Alor, Nusa tenggara timur (NTT) ini memakai tenun ikat jadi turban, menurutnya banyak menimbulkan persepsi dari beberapa orang yang dia temui, termasuk keluarganya.

”Selain menjadi ciri khas “Identitas dalam kain”, ada juga yang mengira saya ini baru datang dari kampung dan kejadian itu saya alami ditengah kota, tapi saya hanya bisa senyum saja kemudian berlalu” tuturnya

Dianggap ‘kampungan’, tapi dirinya tetap bangga sebagai orang muda Alor yang berani tampil beda untuk menyebarkan virus kebaikan bagi mama-mama penenun dan juga para generasi muda Alor lainnya.

Katanya sebelum mengakiri tulisannya, dia berpesan “Jangan sampai kita lupa folosofi dari menenun. Menenun benang-benang masa depan. Dengan menenun, para mama bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai berhasil”.

Ayo,lihat lebih banyak tentang keindahan serta keunikan Alor, Silahkan Ikuti, Instagram @Zoom_Alor, Facebook dan Twitter. **(Danil on Zonalinenews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar